Senin, 12 Juli 2021

Kopi di Ujung Meja

 

Kopi adalah sahabat sejati 
Menemani hari, menikam detik demi detik yang berlari
Aroma kopi melikat di hidung
Segelas kopi tak peduli panas dan mendung
Saat aku murung, kopi serupa gulali
Saat aku bersukacita, kopi tak ubahnya melodi
Kupikir, kopi pandai bersiasat
Agar hati peminumnya tak tersesat

Namun kopi pun jadi korban kebengisanku
Jemariku kian nakal dan tak tahu malu
Mengombinasi kopi dengan rasa ini itu
Menyeduh kopi dengan pikir yang batu
Menghirup kopi dengan terburu-buru
Membiarkan kopi mendingin hingga waktu berlalu
Tanpa babibu, kopi yang dingin kutambahi es batu

Kopi masih menjadi sahabat sejati yang luas sabarnya
Sementara aku kian mabuk dan lupa
Apakah ini benar kopi yang baru kuseduh atau kopi lama?

Bjm, 120721


Tidak ada komentar:

Posting Komentar