Rabu, 01 Juli 2020

Sensasi Hangat dan Dingin di Seduhan Vietnam Drip



Aku sibuk membolak-balik buku menu. Lumayan beragam menu kopi yang ditawarkan. Mau kopi panas ada, kopi dingin juga ada. Kopi pahit ada, kopi manis juga. Yang tidak ada itu mesin fotokopi dan kopinang aku dengan kebun kopi. Halah! Ujung-ujungnya pesan americano atau cappuccino, pikirku. Tapi, pengin juga mencoba jenis kopi lain.

“Pesan apa?” tanya teman.
“Hmmm....” Masih bingung. Kembali kubaca daftar menu. “Aku  mau cobain vietnam drip deh,” ucapku.
“Hati-hati ada sianidanya, lho,” canda teman.
Teringat kasus kopi Vietnam pada tahun 2016 silam. Bukan karena rasa kopinya, melainkan kasus pembunuhan lewat secangkir kopi vietnam. Si pembunuh membubuhkan sianida ke dalam kopi.
“Kopinya mau robusta atau arabika?” tanya barista.
“Robusta,” sahutku.


Bagi yang tidak terlalu suka kopi rasa asam, lebih baik pilih robusta saja. Arabika lebih asam daripada robusta. Vietnam drip berarti proses atau metode seduh kopi dengan cara mengekstraksi kopi lewat tetesan. Vietnam drip menggunakan alat filter yang terbuat dari stainless steel. Bentuknya seperti tabung. Alat ini diletakkan di atas gelas. Gelas sudah berisi kental manis.


Kopi vietnam drip sudah terhidang di meja. Oh ya, jangan sekali-kali memegang alat filter dan membuka tutupnya, ya. Panaaas! Tunggu hingga kopi tidak menetes lagi (sekitar 5 menit), baru bisa dibuka. Setelah dibuka, tekan bubuk kopi dengan alat plunger. Plunger ini ada di dalam tabung filter. Pokoknya tekan hingga tetesan terakhir. 


Setelah itu, baru angkat seperangkat alat shalat dan emas 500 gram dibayar tunai, eh! Angkat seperangkat alat vietnam drip dari gelas, lalu taruh di piring. Aduk kopi hingga kental manis menyatu dengan kopi. Bagaimana cara menikmatinya? Pertama, setelah diaduk, nikmati kehangatan kopi. Karena proses filter tadi, tentu saja kopi ini tak lagi panas. Hanya hangat. Nah, nikmati kehangatan kopi beberapa seruput. Ada hangat, ada dingin. Tuang sisa kopi ke gelas yang berisi es batu. Diamkan sebentar hingga dingin sempurna. Seruput hingga ludes. Hangat dan dingin menyatu di segelas kopi vietnam drip.


Kopi vietnam drip sisa setengah gelas. Lagu Aku Tenang-nya Fourtwnty mengalun. Menikmati kopi vietnam drip benar-benar perlu ketenangan menunggu setiap tetes demi tetes kopi. Biar apa? Biar bisa berlari-lari di taman mimpiku. Imajinasi t’lah menghanyutkanku. *Malah nyanyi* Setiap metode pembuatan kopi punya keunikan dan cita rasa sendiri. Tentu saja aku penasaran terus mencoba berbagai seduhan kopi. Selamat ngopi!


Pengalaman ngopi 2,5 tahun lalu di Kedai Kolega, Gedongkuning, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar