Jumat, 10 November 2017

Jembatan Cinta Pinky di Omahe Bianca



“Reality offers us such wealth that we must cut some of it out on the spot, simplify. The question is, do we always cut out what we should?” (Henri Cartier-Bresson)


Terlahir di keluarga besar dengan delapan bersaudara, namun dulu tak satu pun anggota keluarga yang peduli mengarsipkan foto keluarga. Pernah sekali berfoto bersama, tapi fotonya malah raib entah ke mana. Penyesalan tidak mengarsipkan foto keluarga itu baru muncul setelah Abang nomor 2 meninggal dunia. Dialah yang pertama kali meninggal dunia sembilan tahun lalu. Mamak tiba-tiba berucap beberapa hari setelah Abang meninggal dunia, “Nggak ada foto Muhyi, ya.”


Kami pun sibuk mencari foto Abang di tumpukan buku-buku. Ketemu album yang ternyata isinya pun sebagian besar sudah hilang. Alhamdulillah, ada dua foto Abang. Satu foto close up dan satu foto bersama seorang sahabatnya.

Seperti kutipan seorang fotografer yang saya tulis di atas, “Realitas telah menawarkan kita banyak sekali sesuatu (momen) dan tugas kita adalah menyederhanakannya. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah menyederhanakannya dengan baik?” Jadi, apakah kita sudah menyimpan momen terbaik dalam sebuah foto?
 
Jembatan Cinta Pinky


Dulu, mungkin orang-orang terkendala karena terbatasnya kamera. Mau foto saja harus beli kamera dan roll film, lalu mencetaknya di studio foto. Kalau tidak punya kamera, ya pergi ke studio foto. Zaman sekarang, semua orang bisa berfoto dengan gadget masing-masing. Kualitas kamera di Hp pun semakin bagus. Bagi yang lihai menyetting kamera Hp, hasil fotonya tak beda jauh dengan kamera digital atau DSLR.

Kamera sudah ada, tentu perlu objek, spot, dan background yang bagus, ya. Orang-orang pun lebih mudah memilih studio foto yang sesuai tema. Salah satu spot foto yang bisa dijadikan pilihan berfoto bersama keluarga, anak, pasangan, dan sahabat, adalah Omahe Bianca.




Omahe Bianca berkonsep serba merah jambu atau pink. Pertama kali melihat bangunan Omahe Bianca, mata langsung segar rasanya. Pink di mana-mana! Bangunannya pink, assesorisnya pink, bahkan hatiku jadi berpink-pink ria.^_^ Bangunan Omahe Bianca tampak imut, tapi karena keimutan dan suasana pink inilah yang membuatnya tampak beda dan menarik.


Bangunan dua tingkat ini terlihat kontras dengan area sekitar. Omahe Bianca bersebelahan dengan Waroeng Pitoelas, sebuah warung yang berkonsep tradisional. Mencari bangunan Omahe Bianca pun tidak sulit karena begitu cerah ceria. Akus eperti melihat rumah Barbie di tengah area perkampungan.



Apa saja spot yang menarik di Omahe Bianca? Ada jembatan cinta, “rumah makan” ala Barbie, kamar bernuansa pink, dan background kartun di dinding. Omahe Bianca juga menyediakan assesoris lengkap, seperti kostum putri dan pangeran ala kerajaan, keranjang yang keren banget, mahkota, dan masih banyak assesoris lainnya.



Berapa budget biar bisa berfoto selfie di Omahe Bianca? Kamu cukup membayar Rp 10.000,- saja. Sepuluh ribu rupiah bisa foto sepuasnya, lho! Jika ingin menggunakan assesoris, kamu perlu membayar biaya tambahan sebesar Rp 30.000,-. Bagi yang ingin foto prewedding, kamu cukup membayar Rp 250.000,-. Bagi yang ingin paket lengkap (prewedding + fotografer + make up + makan, dan lain-lain), calon pasangan pengantin cukup membayar sekitar Rp 2.000.000. Bahkan, bagi pasangan yang ingin menginap (mungkin ada yang dari luar kota), Omahe Bianca juga menyediakan kamar untuk menginap.


Kapan waktu yang tepat untuk berfoto di Omahe Bianca? Jawabannya adalah sore hari. Kalau siang, cahaya terlalu full, sedangkan sore hari cahayanya pas dan foto juga jadi lebih  bagus. Ditambah lagi, sore hari bisa sambil menunggu cahaya sunset, ya.
Omahe Bianca tepat bersebelahan dengan Waroeng Pitoelas (alamat lengkap klik ini, ya). Jadi, kalau kamu berkunjung ke Omahe Bianca, jangan takut kelaparan. Tinggal “loncat” saja ke Waroeng Pitoelas yang menyajikan menu tradisional. 



Lebih baik lagi nih, jika kamu berkunjung ke Omahe Bianca, sekalian saja berkunjung ke objek wisata terdekat yang sangat terkenal, yaitu Lava Bantal. Belum tahu Lava Bantal? Browsing deh tentang keindahan dan keunikan Lava Bantal ini. Kata pepatah, “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.” Sekali jalan-jalan ke Kalitirto, Berbah, Sleman, eh mampir dulu di Omahe Bianca, Waroeng Pitoelas, dan Lava Bantal. Yuk, ajak sahabatmu, rekan kerjamu, keluargamu, adik dan keponakanmu berfoto bersama di Omahe Bianca, lalu lanjat makan di Waroeng Pitoelas, dan travelling ke Lava Bantal. Selamat berlibur!
Sekilas sudut Waroeng Pitoelas

Owner Omahe Bianca, Pak Guntur.


13 komentar:

  1. Wahhh unik ya rumahnya kapan nih mampir ke sana ya dib ? Lokasinya jauh dari Yogyakarta enggak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Deket kok. Sekitar 8 km dari kos saya. Ayo ke jogja ajak anak. πŸ˜‰

      Hapus
  2. Yawloooh, itu pink-nya kuat banget, gak kuat aku, Mbak. ������

    BalasHapus
  3. Ini lokasine di mana tho? Alamat lengkape. Semua serba pink yo. Untuk penggemar pink pasti suka ini foto disini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klik kata Waroeng Pitoelas yang warna cokelat di atas, Mbak. Itu Gmaps-nya. Omahe Bianca sebelahan dengan Waroeng Pitoelas, Kalitirto, Berbah, Sleman. πŸ˜‰

      Hapus
  4. Unik banget ya, ngepink gitu jadi bikin cerah ceria klau melihatnya. Mupeng mampir dan selfi2.

    BalasHapus
  5. Unik banget ya, ngepink gitu jadi bikin cerah ceria klau melihatnya. Mupeng mampir dan selfi2.

    BalasHapus
  6. dari awal bingung, kirain di jakarta, ternyata di Jateng ya?

    keren idenya ^-^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalitirto, Berbah, Sleman. Masih DIY, Mbak. πŸ˜‰

      Hapus
  7. halo mbak lathifah, akhirnya aku bisa mampir kesini (sok akrab abis)

    seneng banget liat pink pink bertaburan di omahe bianca. pengen deh foto disini kapan-kapan. ((sambil kodein mba lathifah supaya nemenin dengan sogokan sajian lezat di waroeng pitoelas))

    BalasHapus
  8. Gemesss banget ini pinky pinky ������

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus