Kamis, 02 Maret 2017

Kemoterapi? Apakah Menakutkan?




Kemoterapi. Mendengar kata ini seperti hal yang mengerikan saja. Padahal, kemoterapi tak semengerikan yang dibayangkan selama ini. Apa sih itu kemoterapi? Kemoterapi adalah proses memasukkan obat ke tubuh pasien kanker. Kemoterapi sendiri dibagi dalam berbagai jenis. Kesemua jenis kemoterapi didasarkan pada cara atau teknik pengobatannya.

- Kemoterapi Topikal. Kemoterapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan krim ke kulit.
- Kemoterapi Oral. Ini kemoterapi seperti layaknya orang minum obat. Obatnya bisa berupa kapsul, pil, atau cairan.
- Kemoterapi Suntik. Kemoterapi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat-obatan ke otot atau lapisan lemak pasien.
- Kemoterapi IP (Intraperitoneal). Kemoterapi ini langsung dimasukkan ke rongga peru.
- Kemoterapi IA (Intraarteri). Sesuai namanya, kemoterapi ini memasukkan obat lewat arteri.
- Kemoterapi IV (Intravenous). Kemoterapi ini memasukkan obat lewat pembuluh darah pena.

Semua jenis kemoterapi itu tidak harus rawat inap. Bisa saja dilakukan beberapa jam di rumah sakit, lalu pulang beraktivitas lagi. Apakah proses kemoterapi itu menyakitkan? Selama proses memasukkan obatnya jelas tidak ada rasa sakit. Hanya saja, pasca kemoterapi, biasanya 2-3 hari setelahnya, pasien kanker akan merasakan berbagai macam efek. Efek yang paling sering dirasakan adalah mual, muntah, rambut rontok, tidak nafsu makan, kulit kering, gampang terkena flu, suhu badan yang tidak stabil, kadang sulit BAB, sulit tidur, dan lain-lain. Efek-efek itu berlangsung selama berhari-hari selama proses kemoterapi masih berlangsung.
Berapa kali proses kemoterapi selama pengobatan? Tergantung stadium berapa penyakit kanker kita. Jarak antara satu kemoterapi dan kemoterapi selanjutnya pun juga berpengaruh. Minimal kemoterapi dilakukan selama enam kali dengan jeda.
Efek-efek yang dirasakan pun tidak sama antara satu pasien dan pasien lainnya. Misalnya, efek rambut rontok. Selama ini, di berbagai adegan film ditunjukkan bahwa pasien kanker yang melakukan kemoterapi akan mengalami kerontokan hebat dan botak. Apakah semuanya botak? Tentu tidak. Ada juga beberapa pasien yang hanya mengalami kerontokan, tapi tidak sampai botak. Namun, biasanya pasien lebih suka menggundul rambutnya agar bisa tumbuh dengan cepat.
Ada pasien yang pasca kemoterapi selalu muntah-muntah, namun ada juga yang hanya sesekali saja muntah dan mual. Memang, selalu ada perubahan kondisi pra dan pasca kemoterapi. Apa pun efek yang dirasakan jika dihadapi dengan pikiran tenang dan tidak stres, semuanya pasti bisa dilewati dengan baik. Tidak ada pengobatan yang tidak membutuhkan proses pengorbanan. Seperti kata pepatah, “Diputar dulu, dijilat, terus dicelupin” Eh, itu mah cara makan Or*o, ya. -_-

Nah, apa sajakah yang harus dilakukan oleh pasien kanker dalam menjalani proses kemoterapi?

Siapkan mental dengan berdoa
Doa adalah hal pertama dan utama dalam menjalani setiap proses kehidupan. Doa dalah kekuatan yang bersumber dari diri sendiri dan Tuhan. Dengan berdoa, hati menjadi tenang dan siap menghadapi apa pun yang terjadi di depan.

Keluarga adalah salah satu obat
Seberapa pentingkah peranan keluarga dalam proses penyembuhan kanker? Sangat penting. Sama pentingnya dengan kehadiran sahabat yang mendukung dan memotivasi pasien kanker. Meski pasien kanker merasa yakin ia bisa menjalani proses pengobatan sendirian, percayalah, sesungguhnya ia perlu orang-orang terkasih untuk menyemangatinya.

Harus tahu makanan apa yang bisa meningkatkan imunitas dan makanan apa yang menjadi pantangan
Banyak efek yang akan dirasakan oleh pasien kanker pasca kemoterapi, seperti mual, muntah, sariawan, diare, rambut rontok, badan yang cepat lelah, anemia, dan sebagainya. Namun, efek-efek itu hanyalah sementara. Nah, sebagai pasien kanker, harus tahu makanan apa saja yang bisa mengurangi efek-efek itu. Misal, buah pisang adalah buah yang tepat dikonsumsi pasien karena bisa mengurangi rasa mual. Bisa baca di http://www.canhope.org/id/learn/nutrition-in-cancer-care/nutritional-tips-during-chemotherapy/

Jangan berlebihan dalam beraktivitas
Pasien kanker tentu tahu kondisi tubuhnya di bawah kondisi normal. Tenaganya dalam beraktivitas pun terbatas. Sebab itulah, pasien kanker harus bisa menakar kekuatan diri. Awalnya, pasien kanker mungkin merasa sangat tertekan. Itu wajar. Biasanya bisa jalan-jalan ke mana pun suka, sekarang mesti berdiam diri dan sesekali saja jalan-jalan. Biasanya bisa full time kerja, sekarang hanya sebagian waktu saja. Namun, pasien kanker juga harus sadar bahwa menjaga kondisi tubuh sekarang diperlukan demi kondisi yang lebih baik.

Selalu berpikir positif
Pikiran positif akan berimbas ke suasana hati yang positif. Progres pengobatan pun akan membaik jika pasien kanker terus berpikir positif. Jika pikiran selintas diisi pikiran negatif, segeralah berpikir positif dan terus optimis.

Yakinlah kita tidak sendirian
Apa pun yang terjadi pada tubuh kita adalah kuasa-Nya. Jangan pernah merasa putus asa. Pasien kanker tidak pernah sendirian menjalani proses pengobatan. Selalu ada keluarga, sehabat, dan orang-orang baik di sekelilingmu.

Rajinlah bertanya kepada dokter jika mengalami efek kemoterapi
Mungkin dokter yang menangani pasien kanker sudah menjelaskan apa yang bakal pasien rasakan. Namun, pasien kanker juga harus bertanya sedetail mungkin tentang kondisi tubuhnya kepada dokter. Misalnya, jika pasien merasakan diare tiba-tiba, konsultasikanlah kepada dokter apa sebaiknya yang dilakukan.

Jangan simpan sendiri, bicaralah dengan orang terdekatmu
Kadang sebagai manusia mungkin kita merasa bisa menjalani sendirian, menyelesaikan persoalan sendirian, menyimpan permasalahn sendirian. Namun, dalam kondisi tertentu, kita perlu orang lain sebagai tempat berkeluh kesah. Ceritakan dengan terbuka. Tak perlu takut. Semakin bercerita, semakin lapang pikiran dan jiwa.

Siapkan obat-obatan yang sesuai resep dokter ke mana pun pergi
Untuk obat-obatan, pasien kanker perlu konsultasikan dengan dokter. Tidak bisa sembarang obat yang diminum meskipun sekadar multivitamin ataupun obat herbal.

Jaga pola makan dan olahraga ringan
Pola hidup sehat harus selalu dijaga dan diperbaiki. Jika biasanya pasien kanker terbiasa makan serba berminyak, kurangilah kadar minyaknya. Jika biasanya terbiasa ngopi setiap pagi sore, kurangi jatah kopi, misal cukup 2 hari sekali. Olahraga ringan juga perlu. Jangan olahraga berat, ya. Jogging di sekitar rumah atau senam di depan rumah bagus untuk menjaga kondisi tubuh.

6 komentar:

  1. wah, ternyata kemoterapi itu bisa jg yang semacam rawat jalan tanpa harus karantina yah.
    Bener banget, keluarga adalah obat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dukungan keluarga penting bgt ya, mbak mia. :)

      Hapus
  2. Utamanya sih perlu bantuan suplemen biar kondisi tetap fit, bisa cek harganya di priceza.co.id . Kalau makanann bergizi itu wajib. Dukungan dan semangat dari orang terdekat juga keharusan agar yg sakit mau bertahan melawan sakitnya.

    Semoga mereka yag menderita kanker bisa lekas sembuh dengan bantuan terapi kemo. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin. Semoga pasien kanker slalu optimis. Makasih informasinya, mbak artha. :)

      Hapus
  3. ah, memang dukungan keluarga itu nomer wahid ya dan semangat untuk berjuang melawan penyakit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tempat paling nyaman untuk brpelukan itu keluarga ya, mbak tira. ^_^

      Hapus