Senin, 22 Oktober 2018

Perempuan yang Ingin Berpulang ke Sungai


Sebelum judul itu tertulis, kisah lebih dulu berakhir di tepi jalan. Si perempuan mengais sampah, mencari keinginan, mencari doa-doa yang tak sempat terpanjatkan.

Sebelum judul itu tertulis, sungai menguarkan aroma kota. Si perempuan terkulai dalam heningnya. "Duhai Pemilik Jiwa, kota teramat tua, sedangkan keinginanku belumlah jingga."

Sebelum judul itu tertulis, kaki-kaki mengangkang. Mulut-mulut membasahi kerongkongan dengan keserakahan. Si perempuan berhenti mencari. Si perempuan terjebak kini.

Dan, judul tertulis dengan kalut. Ya, kekalutan perjalanan. Ya, kekalutan hati yang ingin berpulang. Pada sebuah sungai, pada zikir ikan-ikan.

Bjm, suata masa

Kamis, 18 Oktober 2018

Mungkin Kemarau

Mungkin kemarau tersesat
Mencari hujan yang tak kunjung tandang
Menunggu sebuah kehadiran yang kian kasat

Mungkin kemarau enggan bermuslihat
Bulan demi bulan tanah kerontang
Di ujung jalan, para pejalan kehilangan khidmat

Mungkin kemarau begitu mencintai langit senja
Berbincang tentang dongeng lama
Dan kita hanya bisa mencaci malam renta

Mungkin kemarau, hujan, dan kita
Sekumpulan musim yang lupa
Mengistirahatkan kata-kata dan air mata

Jogja, 181018