Rabu, 08 November 2017

Menikmati Menu Baru Tokyo Bowl di Hokben Kaliurang Yogyakarta



“Mama Acil, nanti makan di Hokben, ya. Dede pengin, deh, makan pakai sumpit,” kata Shafa setelah dia melihat foto menu Hokben yang aku kirim lewat pesan WA. Meski berjauhan, kami selalu berkomunikasi dan memberikan kabar. Apalagi, keponakanku yang baru kelas 1 SD itu sangat pengin tahu kegiatan Mama Acil-nya.
“Kalau ke Surabaya, ajak Mama Afa makan Hokben,” kataku.
“Ah, Mama Afa mana mau. Mama Afa nggak suka makan kayak gitu. Mama Afa sukanya makan nasi,” kata Shafa. Maksudnya “kayak gitu” itu menu ala Jepang.
“Bilangin ke Mama Afa. Menu di Hokben itu pakai nasi, kok,” kataku sembari tertawa geli melihat Shafa cemberut di layar Hp.
Terdengar teriakan Shafa, “Mamaaa! Tuh kata Mama Acil ada nasinya!”
“Tapi, di Banjar belum ada,” kata Mama Afa.
 
Nyengir tanda lapar.

Begitulah obrolan aku dan keponakanku lewat video call. Dia biasa memanggilku “Mama Acil” dan ibunya sendiri dipanggil “Mama Afa”. Kenapa aku pengin banget mengajak mereka? Tentunya karena Hokben tempat makan yang asyik buat keluarga dan anak-anak. Bukan hanya keluarga, Hokben juga cocok untuk makan bareng sahabat. Mau sendiri? Ya, boleh saja, sih, tapi lebih nyaman rame-rame, kan? ;) Sayang, di Banjarmasin belum ada outlet Hokben.
 
Banyak yang pesan online, lho. Itu banyak driver ojek online!
Sebelum mengulik tentang menu di Hokben, ada baiknya mengetahui lebih dulu sejarah Hokben. Kata pepatah, “Tak kenal, maka tak sayang”. Benar sekali! Tak kenal Hokben, maka tak akan tahu bagaimana nikmatnya menu Hokben.

Pernah dengar Hoka Hoka Bento? Hokben adalah singkatan dari Hoka Hoka Bento. Awalnya, nama brand-nya memang Hoka Hoka Bento, lalu pada tahun 2013 diganti menjadi Hokben. Hoka Hoka Bento sendiri artinya “hangat-hangat dalam kotak”. Biasalah, kebiasaan orang Indonesia selalu lihai membuat akronim satu frasa. :D Lagi pula, nama “Hokben” terasa lebih gampang diucapkan dan enak didengar.
 
Lebih asyik foto dulu makanannya. Biar banyak yang pengin menikmati Hokben.

Pendiri sekaligus owner Hokben bukanlah orang Jepang. Banyak yang berpikiran seperti ini, lho. Dulu aku mengira juga begitu. Padahal, pendiri dan owner Hokben asli orang Indonesia, yakni Hendra Arifin. Hokben berdiri pada tahun 1985 di Jakarta, tepatnya di Kebon Kacang. Bisa dibilang Hokben adalah pencetus ide membiasakan makan dengan sumpit di Indonesia. Lah, pada tahun itu resto menu Jepang tentu masih langka di Indonesia, ya. Ngomong-ngomong tentang sumpit, aku jadi ingat obrolan dengan Abang beberapa tahun lalu.

“Kamu tahu nggak, makan dengan sumpit itu ngikutin sunnah Rasulullah,” kata Abang.
“Maksudnya?” kataku belum ngeh.
“Kita disunnahkan makan dengan tiga jari. Coba lihat. Ini ada dua sumpit, ini satu tangan kita memegang sumpit. Otomatis kita menggunakan ‘tiga jari’,” jelas Abang sembari memegang sumpit.
Aku baru paham. Tafsiran tiga jari tidak mesti jari sesungguhnya. Ya, meskipun aku belum terlalu lihai menggunakan sumpit, paling tidak bisa, lah, makan pakai sumpit. Jujur saja, kadang kalau lapar banget, makan dengan tiga jari itu terlupakaaan. :D

Balik lagi ke Hokben. Pada tahun 1990, Hokben buka cabang di kawasan Bandung. Pada tahun 1995 buka di Surabaya. Pada tahun 2007, sudah tersedia call center dan fasilitas delivery. Sekarang, Hokben sudah tersebar di kota-kota besar seluruh Indonesia. Tidak perlu khawatir dengan kehalalan menu-menu Hokben. Hokben sudah mendapat sertifikat halal sejak September 2008. Setiap dua tahun sekali Hokben selalu mengajukan perpanjangan dan telah beberapa kali mendapatkan predikat A (nilai tertinggi sertifikat halal). Kepedulian Hokben terhadap kehalalan menunya patut diacungi jempol. Maka, pantas saja Hokben selalu mendapat World Branding Awards.
 
Pelayanan terbaik untuk customer.
Dari awal berdiri, Hokben sudah mempertimbangkan menu Hokben dengan kebiasaan orang Indonesia. Siapa pun tidak memungkiri, kebanyakan orang Indonesia itu suka makan nasi. Apa pun lauknya, selalu ditemani makanan berbahan beras itu. Begitu pun dengan Hokben. Setiap menu Hokben selalu ada nasinya. Berbeda dengan menu Jepang seperti sushi, menu di Hokben matang, tidak “mentah” seperti sushi. Rasa setiap menu pun cocok dengan lidah orang Indonesia.
 
Logo Hokben, Taro dan Hanako
Oh ya, ada yang tahu logo Hokben? Itu lho gambar manga dua anak yang tersenyum riang. Anak laki-laki bernama Taro dan yang perempuan bernama Hanako. Sewaktu masih brand Hoka Hoka Bento, Taro dan Hanako ditampilkan secara utuh, Taro memakai baju biru dan Hanako berbaju merah. Setelah berganti menjadi Hokben, Taro dan Hanako hanya terlihat sepasang kepala. Mungkin supaya lebih tampak kali, ya, senyum si Taro dan Hanako.
 
Hokben Community Pattern dijadikan interior.
Ada nilai plus lagi nih buat Hokben. Perhatikan gambar di bawah ini. Dulu, aku pikir gambar ini tidak bermakna, ternyata ini sangat bermakna. Bahkan, gambar Hokben Community Pattern ini terdapat dalam bungkus sumpit, interior Hokben, dan kemasan Hokben.


Parent and Kid, artinya Hokben sangat menjamin semua menu baik dan maan dikonsumsi oleh anak-anak. Welcoming Hello, artinya para karyawan Hokben sangat welcome terhadap para pengunjung, dengan cara menyapa secara ramah. Friendship, artinya simbol kedekatan, baik keluarga, rekan kerja, maupun teman. Respect menggambarkan sikap membungkuk atau menghormati. Terakhir, Pride, artinya Hokben merasa bangga jika memberikan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan.
 
Menikmati kelezatan Hokben
Apa saja menu-menu di Hokben yang wajib kamu coba?
Hokben baru saja mengeluarkan menu baru, yaitu Tokyo Bowl. Tokyo Bowl terdiri atas tiga varian menu: Tokyo Bowl Chicken Steak, Tokyo Bowl Chicken Katsu Tare, dan Tokyo Bowl Chicken Karaage Mayo. Tiga menu Tokyo Bowl ini sebagai pelengkap menu sebelumnya, yaitu Tokyo Bowl Tori Don dan Tokyo Bowl Gyu Don. Disebut Tokyo Bowl karena varian menu disajikan dalam sebuah mangkuk yang berisi nasi, lauk, serta taburan daun bawang dan seaweed (rumput laut). Sederhana seklai tanpa perlu ribet mengambil lauk di wadah lain. Harga dimulai dari 27K-40K. Menu Chicken Steak recommended banget. Aku sudah coba. ^_^
 
Chicken Steak. Rasanya jempolan!

Chicken Karaage.

Selain menu di atas, Hokben juga menyajikan menu-menu enak lainnya, seperti Beef Teriyaki, Beef Yakiniku, Shrimp Roll, Shrimp Ball, Yakitori Grilled, Chicken Tofu, Sukiyaki, Miso Soup, Akkido, Tori Popcorn, Edadame, Chocolate Pudding, Es Ogura, Ocha Lychee Tea, Es Sarang Burung, dan banyak lagi menu lainnya. Lebih lengkapnya lihat di https://www.hokben.co.id/menu.
 
Promo! Beli 2, dapat 3.

Ada yang lebih seru lagi nih. Ada promo bonus mainan Battle of Unibot setiap pembelian paket Kidzu Bento. Battle ada 4 karakter Megabot (Ultra Truck, Missile Combat, Galactus Weapon, dan Majestic Jet) dan 4 karakter Gigabot (Tornado Bat, Thunder Dragon, Spectrum, dan Quantum Cyclops). Wah, anak-anak pasti suka deh dengan bonus mainan ini.
 
Es leci yang segar banget.
Melihat daftar menu di website Hokben, tentu saja aku sudah bisa mengira-ngira menu apa yang aku santap saat berkunjung ke Hokben lagi. Rencananya, sih, minggu depan mau ke Hokben lagi. Kemarin sudah mencoba Hokben Kaliurang, nanti pengin ke Hokben Malioboro. Mau nyobain  menu Tokyo Bowl lainnya, Es Sarang Burung, Edadame, dan Tori Popcorn. Tentunya, lebih seru kalau aku mengajak teman untuk nongkrong, kan? ;)
 
Yakitori Grilled, sate khas Hokben.
Di Yogyakarta, ada dua Hokben, yaitu Hokben Jl. Kaliurang Km 5,5 dan Hokben Malioboro Mall. Dua-duanya berada di tempat yang strategis. Hokben Kaliurang sendiri sudah dilengkapi private function room yang ideal sekali digunakan untuk meeting, reuni, maupun acara bersama lainnya. Hokben Kaliurang berkapasitas hingga 180 orang. Hokben juga sudah full internet access. Buat yang muslim dan muslimah, bisa shalat di musala di area Hokben. Bahkan, di Hokben sudah tersedia playground untuk anak-anak. Menurutku, playground di Hokben tergolong luas.
 
Anak-anak bisa bermain.
Pengin tahu di mana saja alamat Hokben? Infonya di sini, nih. Lengkap banget. https://www.hokben.co.id/location. Hokben Delivery bisa lewat nomor 1-500-505.

***
Aku jadi teringat lagi obrolan dengan Shafa kemarin. “Mama Acil, Shafa belum bisa makan pakai sumpit,” katanya.
“Nanti Kakak ajarin,” sahut Hana, kakak Shafa.
“Mama Acil, ajak-ajak lagi dong ke Jogja. Biar bisa makan di Hokben,” lanjut Hana, disambut anggukan Shafa.
“Okeeey! Insyaallah. Doain kerjaan Mama Acil lancar,” ucapku.
“Amiiin!” ucap Shafa dan Hana.

Sebagai penutup, hai Hokben, kapan buka outlet di Banjarmasin? ;)

32 komentar:

  1. Yakitori Grillednya endeus, empuk.

    BalasHapus
  2. leci nya enak mbak... Terus itu Chicken Steak Originalnya juga enak.. lembut.. Jadi penasaran kalau yang Hot Chicken Steak gimana?? Pedesnya segimana gitu.. :D

    BalasHapus
  3. Laper lihat menu hokben, bawaannya pengen makan terus. Enak yaa, hokben memang favorit

    BalasHapus
  4. menarik.ada tafsir hadis dalam menu hokben :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, sumpit mengingatkan obrolan waktu di pondok. :D

      Hapus
  5. Wah blm ada to di Banjarmasin? Barangkali nggak ada yg suka makan an Jepang, ya. Beruntung kamu berpetualang ke Jawa jadi kenal hokben

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beluuum... saya pikir udah ada, makanya pamer ke Shafa. :v

      Hapus
  6. Enak banget kayaknya kalo liat poto2nya, jadi laper :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bikin lapeeer... Patut dicoba menu di Hokben, ya.

      Hapus
  7. asli deh aku pengen nyobain rice bowlnyaa bunnnn...

    BalasHapus
  8. Wah baru tau ternyata bukan dari jepang ya?
    Saya kalau lagi lapar berat dan memilih hokben pasti kejadiannya adalah 'ih, dikit banget sih porsinya' begitu selesai makan ternyata malah kekenyangan hahahahaa. Pokoknya saya suka hokben.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkecoh kita, ya. Saya pikir juga punya orang Jepang, ternyata Indonesia banget. :D Porsinya banyaaak....

      Hapus
  9. Wahhh Hokben cabangnya banyak ya, kapan nih ditraktir di Hokben Yogyakarta ??dib^^

    BalasHapus
  10. Moga di Cianjur kedepannya akan ada HokBen juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin. Ngarep juga nih Hokben di Banjarmasin.

      Hapus
  11. Hokben itu semua menunya enak dan bisa di terima di lidah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakaaat! Ternyata cocok di "lidah kampung" saya. :D

      Hapus
  12. Wah baru tahu pemilik HokBen orang Indonesia .. mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantas menu-menunya cocok sama lidah orang Indonesia, ya.

      Hapus
  13. Hadewww hujan-hujan bikin ngiler

    BalasHapus
  14. Menu barunya Hokben bikin mupeng segera meluncur

    BalasHapus
  15. Yaelah Mbak Edib. Kalo nasinya hokben enak makan pake sumpit, lah kalo nasi masak sendiri mah gak jadi makan mbak. Hahahaha

    BalasHapus
  16. Jadi pengen ke Hokben deh, Endess bgtt jd penasarann

    BalasHapus