Senin, 11 September 2017

GERMAS: Aksi Nyata Demi Hidup Sehat



Kementerian Kesehatan sedang menggalakkan GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.  GERMAS ini bukanlah program, melainkan sebuah gerakan yang perlu dukungan semua pihak dan dimulai dari diri sendiri.

GERMAS bukan sekadar slogan atau wacana saja. GERMAS adalah gerakan aksi nyata dan berkelanjutan. GERMAS bertujuan untuk menurunkan beban penyakit, menghindari penurunan produktivitas pendidikan, serta menurunkan pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

GERMAS mencakup kegiatan: melakukan aktivitas fisik (30 menit per hari), mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin (minimal enam bulan sekali), membersihkan lingkungan, dan menggunakan toilet/jamban.

Kapankah kamu terakhir melakukan cek kesehatan? Apa sebab yang membuatmu melakukan cek kesehatan? Apakah sebab merasakan sakit yang tidak biasa atau ada sebab lain?

DR. Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH atau yang sering dipanggil Dokter Ari sebagai nara sumber di acara Kunlaptik (Kunjungan Lapangan Tematik) 2017, Semarang, mengatakan, “Jika hasil pemeriksaanmu adalah sebab gejala sakit—misal kamu merasa nyeri di dada, lalu didiagnosa gejala serangan jantung—berarti kamu telah terlambat.”

Nah, lho, mengapa disebut terlambat? Bukankah baru gejala dan sakitnya belum parah? Nah, inilah pemahaman yang keliru tentang cek kesehatan. Pernah mendengar ungkapan “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, kan? Ungkapan ini bermakna menghindari penyakit, bukan mengobati penyakit setelah merasa sakit. Mengecek kesehatan setelah merasakan nyeri di dada, misal, kata Dokter Ari itu sudah dikategorikan terlambat.

Cek kesehatan secara berkala.

Cek kesehatan termasuk salah satu cara mencegah penyakit dan menjaga kesehatan, sama pentingnya dengan menjaga pola makan, pola tidur, olahraga, dan pola hidup sehat lainnya. Semuanya berjalan beriringan dan seimbang. Cek kesehatan yang harus kita lakukan, antara lain menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar pinggang, cek tekanan darah, cek kadar gula, cek kolesterol, tes darah, serta deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks. Ingat ya, cek kesehatan ini tidak hanya dilakukan saat merasa sakit, tapi dilakukan secara berkala, minimal 6 bulan sekali.

Tak sedikit pasien tidak tertolong lagi karena keterlambatan deteksi dini maupun kurang kesadaran cek kesehatan secara berkala. Sebagian besar pasien yang tidak tertolong itu karena malas cek kesehatan secara berkala dan enggan melakukan deteksi dini, misal pasien kanker payudara. Padahal, jika dideteksi sejak awal, penanganan terhadap penyakit pun lebih mudah dan cepat. Penyakit tidak akan lebih parah. Penyakit memang takdir dari Allah, namun manusia punya kewajiban untuk menjaga kesehatan.

Terlihat sederhana ya kegiatan dalam GERMAS, namun tidak sesederhana itu jika tidak ada dukungan semua pihak, baik masyarakat maupun instansi/lembaga pemerintah lainnya. Kementerian Kesehatan telah menggalakkan GERMAS dan bekerja sama dengan berbagai instansi/lembaga pemerintahan.

Berikut tahapan GERMAS agar semakin nyata hasilnya:
1. Mulai dari diri sendiri.
2. Ajak keluarga dan kerabat.
3. Ajak teman-teman dan rekan kerja.
4. Ajak masyarakat luas, baik secara langsung maupun kampanye melalui media sosial dan blog.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, sudah bekerja sama dengan berbagai instansi/lembaga pemerintahan, namun GERMAS tidak berjalan lancar jika tidak didukung semua masyarakat.

Aktivitas GERMAS lainnya adalah menggalakkan pola makan yang sehat dan seimbang. Masyarakat Indonesia kebanyakan mengonsumsi nasi, namun tidak diseimbangkan dengan menu sayur dan buah. Bahkan, banyak yang merasa tidak kenyang jika tidak memakan nasi. Aku pun pernah terjebak dalam pola makan seperti ini. Namun, sejak sadar pentingnya menjaga kesehatan, pola makan pun aku ubah. Konsumsi makanan karbo aku atur lebih seimbang lagi. Jangan sampai kebiasaan buruk terulang: Habis makan mi, eh makan nasi sejam kemudian. Kacau! :D
Perbanyak konsumsi sayur dan buah.

Begitu pula menu makanan. Kebiasaan kebanyakan orang Indonesia itu makan nasi banyak, tapi sayur dan buah sedikit. Porsi makanan yang tepat itu: Setengah porsi dalam piring berisi sayur dan buah, sisanya nasi dan protein (lauk). Bukan nasi segunung, tapi sayur dan buahnya secuil, ya! :D Yuk, teman-teman, tidak ada kata terlambat untuk mengubah pola makan kita. Demi apa? Demi kesehatan diri sendiri, dong.

Apa lagi kegiatan GERMAS yang gampang dilakukan? Aktivitas fisik selama 30 menit per hari. Contohnya, aku bekerja sebagai karyawan dan duduk di depan komputer selama minimal 8 jam per hari. Tidak kebayang, kan, bagaimana kerja pinggang setiap harinya? Kalau pinggang ini buatan manusia, sudah pasti bakal rontok semua. Alhamdulillah tubuh diciptakan dengan sangat sempurna oleh Allah. Namun, sebagai makhluk kita berkewajiban menjaga dan merawatnya.
Semangat naik-turun tangga.

Cara termudah adalah lakukan senam atau gerakkan tubuh di sela-sela kerja. Aku sih 1-2 jam sekali bangun dari kursi dan keluyuran mengitari ruangan kantor. Kadang sengaja turun-naik tangga untuk menggerakkan otot kaki. Bersyukur di kantor adanya fasilitas tangga, bukan lift. Untuk memenuhi aktivitas fisik selama 30 menit per hari itu, aku berangkat ke kantor memakai sepeda ataupun jalan kaki. Jarak kos ke kantor cuma kurang lebih 300 meter (kebetulan aku juga tidak bisa mengendarai motor. :D ).

Mau hidup sehat? Yuk, dari sekarang, mulai lakukan aktivitas GERMAS. Cek kesehatan secara berkala, makan sayur dan buah, lakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari. Jangan tunggu merasa sakit, tapi lakukan pencegahan sakit dengan hidup sehat. Salam sehat!

Kendalikan stres demi hidup bahagia dan sehat lahir batin, ya.

17 komentar:

  1. Sehat itu bukan pilihan, kita yg tentukan.

    BalasHapus
  2. Saya lagi mati2an menurunkan berat badan karena takut sakit
    Semakin tua ngga boleh semakin gemuk 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting nutrisinya seimbang ya, mbak. Sehat selalu yaaa.

      Hapus
  3. Hmmm kalau tengah malam ngemil udang, cumi dan kerang, itu gimana yak? Hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu bukan ngemiiil. Huhuhu, kan gagal makan sbelumnya. 😂

      Hapus
  4. Yuk lah kita dukung GERMAS agar hidup sehat dan bahagia.

    BalasHapus
  5. susah nahan godaan makanan berminyak nih. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya kamu susah nahan godaan kenangan yg berlemak?

      Hapus
  6. Waw acara Germas seru dan bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manfaat bangeeet.... Banyak info kesehatan yg didapat.

      Hapus
  7. Ehmmm.. Kudu konsisten olahraga niyyy biar bisa menjalankan GERMAS dengan maksimal. Badan sehat, aktivitas pun jd lancar.

    BalasHapus
  8. Aku masih dalam tahap diti sendiri nih, blm berani untuk ngajak keluarga atau lingkungan sekitar, merasa belum tercapai target buat tahun ini untuk hidup lebih sehat, heheh

    BalasHapus