Selasa, 25 April 2017

Yayasan Dharmais: Berbagi Senyuman dan Kebahagiaan Lewat Operasi Gratis



Apa sih yang paling membahagiakan? Yang membuat bahagia adalah kita tersenyum, orang lain pun tersenyum. Yang membuat bahagia adalah ketika kita bisa memandang keindahan alam, orang lain bisa menikmati keindahannya. Kebahagian bukan hanya soal seberapa besar materi yang kita punya, melainkan seberapa banyak yang telah kita lakukan untuk membantu sesama.


Penderita bibir sumbing begitu banyak di Indonesia ini. Penderita katarak juga banyak sekali. Namun, banyak yang tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan biaya. Tidak hanya masalah biaya. Khususnya penderita bibir sumbing, banyak keluarga penderita yang mencoba menutup-nutupi kondisi anak/keluarganya sehingga tidak ada keinginan untuk mengobatinya. Beberapa waktu lalu, Yayasan Dharmais melakukan bakti sosial di dua rumah sakit di Yogyakarta, yakni Rumah Sakit Khusus Bedah Ring Road Selatan dan Rumah Sakit Holistika Medika Maguwo Sleman. Di Rumah Sakit Holistika Medika khusus operasi katarak, sedangkan di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) khusus operasi bibir sumbing.


Agenda bakti sosial dalam bentuk operasi katarak dan bibir sumbing (serta langit-langit) ini sudah dilakukan sejak lama oleh Yayasan Dharmais, yakni terhitung sejak tahun 1986 (operasi katarak) dan tahun 1997 (operasi bibir sumbing). Ada sekitar 140 ribuan penderita buta katarak yang telah dibantu oleh Yayasan Dharmais serta hampir tujuh ribu orang yang dioperasi bibir sumbing. Yayasan Dharmais selalu bekerja sama dengan berbagai rumah sakit serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Perhimpunan Dokter Ahli Bedah Plastik Indonesia).

Kegiatan operasi katarak dan bibir sumbing dan katarak ini berlangsung di berbagai daerah di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Seberapa pentingkah kegiatan baksos ini bagi pasien? Tentu penting sekali. Seperti yang saya tulis di awal tulisan, membantu pasien bibir sumbing berarti membantu mereka tersenyum lebih banyak dan mereka lebih percaya diri dalam menjalani hidup. Membantu pasien katarak berarti membantu mereka lebih leluasa memandang alam sekitar.


Menurut beberapa pasien dan keluarga pasien yang menjalani operasi bibir sumbing di RSKB Ring Road Selatan, mereka merasa senang dan terbantukan dengan adanya operasi gratis ini. Dari rauh wajah pasien pun tergambarkan bagaimana mereka seperti menemukan titik terang dan begitu optimis menjalani hidup. Pasien sendiri beragam, dari usia balita hingga dewasa. Tidak hanya pasien, kebahagiaan pun terpancar dari wajah-wajah keluarga pasien. Tidak hanya saat operasi, Yayasan Dharmais juga terus melakukan pemantauan terhadap pasien saat pasca operasi.

Dari sekian banyak pasien yang terbantukan, apakah upaya Yayasan Dharmais sudah maksimal? Ternyata belum. Terutama untuk penderita bibir sumbing. Hal ini disebabkan masih ada masyarakat yang “menyembunyikan” anak atau keluarga mereka, masih ada yang malu dengan kondisi penderita bibir sumbing. Padahal, bibir sumbing bisa dioperasi dan dipulihkan. Kesadaran inilah yang perlu ditumbuhkan di beberapa masyarakat. Jadi, diharapkan info operasi bibir sumbing dan katarak secara cuma-cuma (gratis!) ini dapat menyebarkan ke seluruh lapisan masyarakat. Jika ada keluarga, tetangga, atau teman yang menderita bibir sumbing dan katarak, bisa menghubungi pihak Yayasan Dharmais. Percayalah, tidak ada yang lebih indah daripada melihat senyum manis seseorang, bukan? Bahagia sekali jika melihat anak-anak tersenyum dan lebih percaya diri bersekolah.


Yayasan Dharmais didirikan pada tahun 1975 oleh H.M. Soeharto, H. Sudharmono, dan H. Bustanil Arifin. Yayasan ini bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Tidak hanya memberikan bantuan operasi bibir sumbing dan katarak gratis, Yayasan Dharmais juga sudah memberikan bantuan dalam bidang pendidikan, seperti pengadaan perpustakaan keliling, Pesantren Singkat Pelatihan Produktif (PSPUP), membantu para veteran, santunan ke panti asuhan, bantuan anak asuh (saya pernah dapat bantuan ini saat masih SD, lho. GNOTA namanya),  bank mata, bantuan ke pasien thalassaemia, penanggulangan penyakit kusta, tanggap bencana, membangun Rumah Sakit Dharmais, dan masih banyak lagi.

Khusus untuk penanggulangan penyakit kusta, Yayasan Dharmais sudah melaksanakannya di Kabupaten Tangerang. Mengapa penanggulangan kusta ini penting? Hal ini karena masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui penyakit kusta itu seperti apa dan bagaimana tanda penyakit kusta. Andaipun mereka tahu, kebanyakan malu dan menutupi penyakit yang mereka derita. Sebab itulah penting adanya upaya untuk menanggulangi (edukasi) dan mengobati penyakit kusta ini. Yayasan Dharmais berharap agenda penanggulangan penyakit kusta ini akan dilakukan di seluruh Indonesia.


Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Yayasan Dharmais, bisa dilihat di website www.yayasandharmais.or.id. Yayasan Dharmais beralamat di Gedung Granadi Lantai 5, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 8-9, Kuningan, Jakarta Selatan 12950. Telp. 021-2522745 Fax. 021-2521625.

Membagikan informasi ini ke keluarga, tetangga, atau teman, juga salah satu cara membuat orang lain bahagia, lho. Teruslah tersenyum, anak-anak Indonesia. Teruslah nikmati indahnya alam Indonesia. Salam sehat!

Jogja, 250417

2 komentar:

  1. Semoga makin banyak penderita bibir sumbing dan katarak yg dibantu ya.

    BalasHapus