Selasa, 29 Maret 2016

Sembilan Ramuan Herbal Ala Mamak

Selain dikenal sebagai ratu rumah tangga dan manajer keuangan yang andal, seorang ibu adalah dokter bagi keluarganya. Seorang ibu pasti tahu apa yang harus dilakukan pertama kali saat suami dan anak-anaknya sakit. Begitu pun dengan Mamak. Sebelum sakit Abah dan anak-anaknya diobati dengan obat medis, Mamak selalu siap dengan obat-obat herbal dari berbagai tanaman dan bumbu dapur. Apa sajakah tanaman dan bumbu dapur yang sering dijadikan obat oleh Mamak?

1.     Jeruk Nipis dan Kapur Dapur
Jeruk nipis dan kapur dapur tidak pernah terpisah dari Mamak. Ke mana pun dia pergi, dua benda ini selalu dibawa. Kebiasaannya itu pun tertular ke anaknya yang paling bandel dan satu-satunya yang edan, aku. :D Sampai sekarang tinggal di Yogyakarta pun, jeruk nipis dan kapur dapur selalu tersedia di kosku.
Sumber: pondokibu.com
Apa, sih, manfaat jeruk nipis dan kapur dapur? Ternyata jeruk nipis yang banyak mengandung vitamin C ini dan kapur dapur bermanfaat untuk menghilangkan masuk angin. Aku termasuk orang yang gampang masuk angin. Nah, kedua benda ini sangat ampuh sebagai obat. Cara menggunakannya: Potong jeruk nipis, lalu oleskan kapur dapur di atas irisan jeruk nipis. Olesi bagian punggung, kaki, perut, leher, dan sebagainya. Insyaallah, masuk angin pun hilang.

2.     Gula Merah dan Kapur Dapur
Sewaktu kecil, tentu sering kena bisul. Aku mah jarang. Yang paling sering itu adikku. Obat yang sering Mamak pakai untuk mengobati bisul adalah gula merah dan kapur dapur. Caranya: campur irisan gula merah dan kapur dapur ke area kulit yang kena bisul, tapi jangan sampai kena mata bisul. Lama-lama, mata bisul itu akan pecah sendirinya.

3.     Cengkih
Siapa yang belum pernah sakit gigi? Kata lirik lagu, “Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati ini….” Ah, kalau aku mah, tidak mau keduanya. :D Sakit gigi memang penyakit yang bisa dibilang parah, bisa dibilang tidak parah. Kata satu teman kantor, “Sakit gigi meski berhari-hari, nggak ada tuh yang besuk aku.” Hahaha, benar juga, ya. #elus-elus gigi.
Sumber: griyawisata.com
Saat sakit gigi, berbagai obat pasti kita coba, bahkan kadang ada yang tidak masuk akal. Misalnya, pandang foto mantan, maka sakit gigimu sembuh. Weleh, yang ada tambah parah euy! Pletak!
Cengkih salah satu obat yang lumayan ampuh buat sakit gigi. Cengkih mengandung antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, dan bersifat sebagai anestesi yang bisa menyembuhkan luka dan membunuh bakteri pada gigi berlubang. Rendam beberapa cengkih di air hangat. Diamkan sekitar lima menit, lalu kumur-kumur dengan air cengkih itu.

4.     Kencur, Jeruk Nipis, dan Kapur dapur
Karena faktor U alias faktor usia, kaki Mamak sering terasa pegal. Kalau sudah terasa pegal sekali, Mamak pasti menuju dapur mencari kencur. Lalu, kencur itu dia kupas dan parut sendiri pakai parutan kelapa. Setelah diparut, kencur itu Mamak campurkan dengan kapur dapur dan perasan jeruk nipis.
      Seringnya Mamak mengurut sendiri kakinya. Kalau anaknya ini lagi baik dan manis sekali (biasanya sih manis saja), aku menawarkan memijatinya. Tidak hanya buat kaki, lho, ramuan itu juga bisa untuk seluruh tubuh. ;)

5.     Kecap Asin dan Jeruk Nipis
Batuk? Dikecapin saja! Maaf, sedikit menggubah bahasa iklan. :D Ini obat yang paling ampuh buat batuk. Campur kecap dengan perasan jeruk nipis, lalu minum satu sendok. Rasanya so pasti segar dan enak. Kalau tidak ada kecap asin, ya pakai kecap manis saja.

6.     Kunyit
Kulitku sangat alergi dengan angin, khususnya angin malam. Kalau kondisi badan kurang fit ditambah kena angin malam, siap-siap saja jemari menggaruk badanku. Baliman. Ini nama penyakitnya. Dalam bahasa daerah lain disebut biduran. Ciri khas penyakit ini adalah muncul bilur-bilur merah yang sering menyerupai peta Indonesia. Biasanya sampai terasa hingga kepala, lho. Kepala terasa tebal sekali. Kalau tidak terlalu parah, paling cuma menyerang bagian kaki atau tangan saja.

Sumber: www.tanamanobat.net
Sebelum tahu ada obat yang bentuknya kecil sekali dan dijual di apotek (lupa namanya), Mamak sering mengobati baliman-ku dengan air kunyit. Perasan kunyit dibalurkan ke bagian tubuh yang gatal dan memerah.
Ada lagi manfaat kunyit. Apakah ada yang pernah luka atau memar karena jatuh? Parutan kunyit dibungkus dengan kain, lalu taruh di atas minyak goreng panas di atas kompor. Bungkusan kunyit yang panas itu dioles dan sedikit ditekan ke bagian tubuh yang luka memar.

7.     Daun Sirih
Sirih mengingatkanku nini-nini (bahasa Banjar: nenek-nenek) yang suka menginang. Manfaat sirih ini sangat banyaaak. Di antaranya: untuk menghilangkan bau mulut dan bau badan, mengobati mimisan, mengobati sakit mata, dan lain-lain.
Untuk menghilangkan bau mulut dan bau badan, caranya daun sirih direbus sampai layu. Dinginkan airnya, lalu diminum. Bisa juga mengobati keputihan, lho, yaitu dengan cara disiram ke area kewanitaan kita.
Untuk mengobati mimisan, gulung daun sirih sehingga bisa dimasukkan ke hidung kita.
Bagaimana cara menggunakan daun sirih sebagai obat sakit mata? Daun sirih kita bakar hingga layu, lalu tempelkan daun yang masih hangat itu ke mata yang bintilan. Hayu, siapa yang pernah bintilan karena mengintip Edib yang manis? #dilempar gula.

8.     Daun Sirsak
Sumber: www.manfaatbuahdaun.com/
Kandungan daun sirsak lebih baik dari kandungan buahnya. Daun sirsak mengandung annohexocin, anonol, acetogenins, annocatacin, anomurine, dan annomuricin. Daun sirsak terkenal sebagai obat antikanker dan berbagai penyakit lainnya.
Kakak ipar sakit ambeien yang lumayan parah. Penyakitnya ini sering kambuh dan mengganggu aktivitasnya. Daun sirsak adalah solusi dalam proses pengobatannya.

9.     Daun Jambu Biji

Diare adalah penyakit pencernaan yang sebentar saja bisa membuat kita lemas. Dulu, di perkarangan rumahku dan rumah tetangga, banyak pohon jambu biji. Setiap ada yang diare, pasti memetik daun jambu biji, lalu direbus. Air rebusannya diminum, bukan dikasih ke mantan, ya. -_- #mantan lagi.
Ternyata banyak sekali manfaat daun biji ini, seperti menurunkan kadar kolesterol, ambeien,  demam darah, antikanker, dan sebagainya. Ada banyak kandungan nutrisi pada daun jambu biji, misalnya asam psidoklat, asam oleanolat, asam guajaverin, minyak atsiri, minyak lemak, vitamin, dan  tannin.

Masih banyak lagi obat herbal dan ramuan ala Mamak dan orang terdahulu. Dalam rangka pencegahan penyakit, mari mulai mengatur pola hidup. Penuhi pekarangan dengan tanaman yang bisa digunakan sebagai obat. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Sekarang teknologi semakin canggih, informasi pun menyebar dengan cepat. Dengan searching di Google, kita sudah dapat resep obat-obatan herbal. Namun, sebelum mengaplikasikan informasi yang baru kita ketahui, sebaiknya diteliti dengan benar. Salam sehat!

Jogja, 290316

6 komentar:

  1. Kapur dapur itu yang bagaimana ya, Mak. Temennya kapur sirih bkn?

    BalasHapus
  2. Jeruk nipis biasanya aku diminum atau dicampur makanan, seperti soto. Nyam,enak... Untuk dicampur kapur dapur aku kurang tahu. Kapur dapur itu apa,ya? thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi dibikin es jeniper (jeruk nipis peras) ya, Mbak. :D
      Kapur dapur itu kapur yg bisa dipake masak. Kapur sirih itu... ;)

      Hapus